Ada dua macam penyakit herpes, yaitu herpes zoster dan herpes  simpleks. Herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella zoster, yaitu  virus yang juga menyebabkan cacar air. Gejalanya khas, yaitu timbul  gelembung-gelembung kecil, biasanya di daerah punggung, hanya pada satu  sisi, dan meliputi daerah persyarafan tertentu. Gelembung – gelembung  ini terasa nyeri dan dapat pecah sehingga mudah timbul infeksi oleh  bakteri. Penyakit ini bukan penyakit kelamin, dan dapat sembuh sempurna.  Herpes simpleks disebabkan oleh herpes virus hominis (HVH).  Herpes  simpleks berkenaan dengan sekelompok virus yang menulari manusia.
  
Tanda dan Gejala Penyakit Cacar (Herpes)
Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan virus herpes secara umum  adalah demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal di  satu bagian rubuh, munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya  membentuk sebuah gelembung cair. Keluhan lain yang kadang dirasakan  penderita adalah sakit perut.
Cara Penularan Penyakit Cacar (Herpes)
Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui  kontak langsung. Namun pada herpes zoster, seperti yang terjadi pada  penyakit cacar (chickenpox), proses penularan bisa melalui bersin,  batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang  pecah. Pada penyakit Herpes Genitalis (genetalia), penularan terjadi  melalui prilaku sex. Sehingga penyakit Herpes genetalis ini kadang  diderita dibagian mulut akibat oral sex. Gejalanya akan timbul dalam  masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak (terserang) virus  varicella-zoster.
Seseorang yang pernah mengalami cacar air dan kemudian sembuh,  sebenarnya virus tidak 100% hilang dari dalam tubuhnya, melainkan  bersembunyi di dalam sel ganglion dorsalis sistem saraf sensoris  penderita. Ketika daya tahan tubuh (Immun) melemah, virus akan kembali  menyerang dalam bentuk Herpes zoster dimana gejala yang ditimbulkan sama  dengan penyakit cacar air (chickenpox). Bagi seseorang yang belum  pernah mengalami cacar air, apabila terserang virus varicella-zoster  maka tidak langsung mengalami penyakit herpes zoster akan tetapi  mengalami cacar air terlebih dahulu.
Obat Tradisional Penyakit Herpes
Obat itu ternyata sangat gampang ditemukan di sekitar kita. Kalau  ditempatku dinamakan Daun Sangjo, nggak tahu kalau di tempat  teman-teman. Yang kayak gini neh bentuk daunnya.
daun sangjo
daun sangjo lagi
Jadi penggunaannya tinggal di tumbuk yang halus tu daun lalu oleskan ke  herpes. Saudaraku pakai sore dan pagi harinya langsung kering. Dan  syukurlah hal itu juga terjadi padaku, jadi aku pakai sore, agak siang  dikit udah kering. Dan itu bukti kalau daun sangjo bisa mengobati  herpes. Daripada aku minum obat dan pakai salep berhari-hari belum  sembuh-sembuh juga. Tidak ada salahnya teman-teman mencoba cara ini  kalau herpes menyerang, kalaupun tidak sedang terserang herpes,  teman-teman
Perawatan dan Obat Modern
Bagaimana Herpes Diobati? Perawatan setempat untuk herpes zoster  sebaiknya termasuk membersihkan lukanya dengan air garam dan menjaganya  tetap kering. Gentian violet dapat dioleskan pada luka. Pengobatan baku  untuk herpes simpleks adalah asiklovir dalam bentuk pil dua kali sehari.  Ada versi asiklovir lain dengan nama valasiklovir. Valasiklovir dapat  diminum sekali sehari, tetapi harganya jauh lebih mahal dibandingkan  asiklovir. Obat baru sedang di uji coba. Uji coba fase II terhadap ME609  dari Medivir untuk herpes mulut hampir selesai. PCL016 dari Novactyl  untuk herpes oral dan kelamin sedang dalam uji coba fase II. Obat ini  tidak benar bisa menyembuhkan infeks herpes simpleks — hanya sedikit  virus dapat diberantas dari tubuh kita oleh obat. Namun obat ini dapat  mengurangi lama dan parahnya jangkitan yang terjadi. Dokter mungkin  meresepkan terapi “maintenance”—terapi antiherpes harian—untuk orang  dengan HIV yang mengalami HSV kambuhan. Terapi ini dapat mencegah  sebagian besar jangkitan kambuh. Penyakit herpes dapat menyebabkan rasa  nyeri (sakit) yang amat sangat. Rasa sakit ini harus ditangani dengan  baik, dengan memakai analgesik yang cukup untuk menawarkannya. Apakah  Herpes Dapat Dicegah? Penyebaran herpes sulit dicegah. Hal ini sebagian  karena sebenarnya banyak penderita herpes yang tidak tahu dirinya  terinfeksi dan dapat menularkannya. Orang yang tahu dirinya  terinfeksi-pun mungkin tidak mengetahui mereka dapat menularkan infeksi  walaupun mereka tidak mempunyai luka herpes yang terbuka. Angka  penularan dapat dikurangi dengan penggunaan kondom. Namun kondom tidak  dapat mencegah semua penularan. Infeksi dapat menulari dan ditulari dari  daerah kelamin yang agak luas — lebih luas daripada yang ditutup oleh  celana dalam—dan juga di daerah mulut. Bila orang dengan herpes minum  valasiklovir setiap hari, mereka dapat mengurangi risiko menulari herpes  pada orang lain. Para peneliti sekarang mencari vaksin untuk mencegah  HSV. Satu calon vaksin menujukkan hasil yang baik terhadap HSV-2 pada  perempuan, tetapi tidak pada laki-laki. Belum ada vaksin yang disetujui  untuk mencegah infeksi HSV, tetapi penelitian terhadap vaksin untuk HSV  berlanjut terus. EPILOG / GARIS BESAR Herpes simpleks adalah infeksi  virus yang dapat menyebabkan herpes kelamin atau “luka demam” di sekitar  mulut. Sebagian besar orang yang terinfeksi tidak mengetahui dirinya  terinfeksi. Herpes mudah menular dari orang ke orang waktu hubungan seks  atau hubungan langsung yang lain dengan daerah infeksi herpes. Herpes  dapat menular walaupun luka terbuka tidak terlihat. Belum ada obat  penyembuhan untuk herpes. Sekali kita terinfeksi, kita tetap terinfeksi,  secara terus-menerus. Orang dengan herpes dapat sekali-kali mengalami  jangkitan kulit melepuh yang sakit. Setelah setiap jangkitan selesai,  infeksi sementara menjadi laten atau tidak aktif. Orang dengan HIV  mengalami jangkitan herpers yang lebih sering dan lebih parah. Demikian  penjelasan kami mengenai penyakit herpes yang anda minta. Sebelum dan  sesudahnya kami minta maaf atas keterlambatan menjawab pertanyaan ini,  dikarenakan kesibukan yang benar-benar menyita waktu. Harap anda bisa  memaklumi. Semoga jawaban kami bisa menjawab pertanyaan anda. Salam, Tim  Konsultasi Kesehatan Mediasehat
 
0 komentar:
Posting Komentar